Senin, 24 Agustus 2009

China Makin Agresif Jajaki RI

Senin, 24/08/2009 13:44 WIB
China Makin Agresif Jajaki RI
Suhendra - detikFinance

Jakarta - Pengusaha dan pemerintah China beberapa tahun terakhir terus agresif melakukan penjajakan investasi dan perdagangan dengan Indonesia.

Duta Besar Indonesia untuk China Sudrajat mengatakan saat ini Indonesia tengah gencar melakukan upaya-upaya revitalisasi industri di dalam negeri, sedangkan China sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi dari sisi perdagangan maupun investasi termasuk ke Indonesia.

Menurut Sudrajat setidaknya ada 3 faktor mendukung kerjasama kedua negara antara China ke Indonesia.

Pertama , China ditopang oleh GDP yang mencapai US$ 4,4 triliun pada tahun 2008 sedangkan dari sisi devisa, hingga Juli 2009 devisa China mencapai US$ 2,31 triliun, kondisi kekuatan ekonomi tersendiri bagi China.

Kedua , adalah faktor pemerintah China yang terus mendorong pengusaha untuk mengembangkan usahanya untuk terus melakukan perluasan usaha dan pasar.

Ketiga , sebagai negara yang cukup maju industrinya, China sangat memerlukan kebutuhan barang primer, termasuk peluang yang bisa dipasok dari Indonesia.

"Henan didukung oleh 100 juta penduduk. Selama 20 tahun terakhir ekonominya tumbuh 10%, dengan GDP terbesar kelima di Cina," katanya dalam acara kunjungan delegasi pengusaha China asal Provinsi Henan di kantor Departemen Perindustrian, Senin (24/8/2009).

Ia mengatakan Indonesia memiliki sumber daya primer, stabilitas politik yang terjaga, iklim investasi yang kondusif sehingga menjadi peluang investasi bagi China.

"Diharapkan bisa membantu dalam bidang investasi dan kerjasama industri yang saling menguntungkan, " katanya.

Dengan tegas, Sudrajat mengatakan forum-forum komunikasi semacam ini tidak hanya dilakukan dalam rangka seremonial saja melainkan harus ada upaya tindak lanjut yang nyata.

Sementara itu Gubernur Provinsi Henan Guo Gengmao di tempat yang sama mengatakan nilai volume perdagangan Indonesia dengan provinsi Henan pada tahun 2008 mencapai US$ 216 juta naik 47,7%.

"Pembentukan ASEAN China FTA punya arti penting yang terjadi 1 Januari 2010," ucap Guo.

Pada semester I-2009 nilai investasi non finansial China ke Indonesia mencapai US$ 100 juta sedangkan investasi Indonesia ke China pada periode yang sama mencapai US$ 65 juta atau meningkat 12,1%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar